Mengenal Tujuh Dosa Pokok Manusia dan Cara Mengatasinya

Mengenal Tujuh Dosa Pokok Manusia dan Cara Mengatasinya


Mengenal Tujuh dosa pokok manusia atau bisa disebut tujuh dosa mematikan – Manusia diciptakan Tuhan menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini. Walaupun begitu, sejatinya manusia tidak pernah luput dari segala kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan timbul karena tidak tepenuhinya keinginan manusia yang pada umumnya tidak terbatas. Selain itu, kesalahan dalam diri manusia juga dipengaruhi keadaan diri manusia itu sendiri serta lingkungan tempat ia tinggal. Kesalahan ini akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang terus dilakukan, sehingga menjadi dosa yang mematikan.


Dalam ajaran kristiani yang juga dimuat dalam Wikipedia, terdapat tujuh dosa pokok yang dimiliki manusia. Dosa pokok ini merupakan sumber dari semua kebiasaan buruk yang dilakukan manusia. Walaupun sumber penulisan terdapat pada Katekismus Gereja Katolik, saya rasa tetap bisa menjadi pembelajaran bagi setiap manusia karena tulisan ini bersifat universal.


Bukan tanpa solusi, dosa-dosa pokok ini menjadi kebiasaan buruk yang dapat dilawan dengan sikap yang menggambarkan kebajikan. Berikut merupakan daftar tujuh dosa pokok serta kebajikan yang bisa dilakukan untuk mengatasi dosa pokok ini:


1.     Kesombongan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sombong memiliki arti menghargai diri secara berlebihan. Sedangkan menurut Wikipedia, kesombongan adalah hasrat manusia yang menilai dirinya terlalu tinggi, atau bahkan lebih tinggi dari orang lain. Orang yang sombong selalu melaksanakan pekerjaan mereka dengan harapan mendapatkan pujian dari orang lain. Semakin orang menjadi sombong, semakin orang haus terhadap pujian yang dilontarkan orang pada dirinya. Terkadang sampai mau merendahkan dirinya demi mendapatkan pujian yang sesaat.

 

Kesombongan merupakan awal dari segala dosa, yang berarti bahwa semua dosa bisa tumbuh karena kesombongan. Kesombongan hanya dapat dilawan dengan menanamkan kebajikan dari dalam diri, yaitu kerendahan hati. Banyak artikel-artikel yang bisa kita baca untuk menanamkan sifat rendah hati. Ingat ya, rendah hati, bukan rendah diri. Jika mengacu pada tokoh, kita bisa belajar dari Ibu Teresa dari Kalkuta.


Baca juga : Belajar cara memiliki kerendahan hati dari Ibu Teresa


2.     Ketamakan

Dalam KBBI, tamak mempunyai arti selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri. Ketamakan ini mengacu pada kekayaan, kepemilikin barang, dan sebagainya yang hanya dipergunakan untuk dirinya sendiri. Ketamakan sendiri bisa disebut juga dengan keserakahan. Berdasarkan seorang filsuf berkebangsaan Jerman bernama Erich Fromm, ketamakan adalah suatu jurang tanpa dasar yang menguras energi seseorang untuk berupaya tanpa henti memenuhi kebutuhan tanpa menyentuh kata puas.

 

Santo Thomas Aquinas berpendapat secara alamiah seseorang memiliki keinginan mengejar hal-hal duniawi, namun kadang mereka lupa akan batas kecukupan sehingga itulah yang menyebabkan dosa. Jika didapatkan dengan cara kerja keras masih tidak masalah. Tapi jika dengan mengambil hak orang lain, mencuri kepunyaan orang lain, atau yang lebih besar lagi seperti korupsi uang negara yang didapatkan dari pajak rakyatnya, sungguh merupakan dosa yang berat.

 

Ketamakan hanya bisa dilawan dengan kita mengembangkan kebajikan dalam hati kita, yaitu kemurahan hati. Tentu banyak sekali contohnya, apalagi di saat saya menulis artikel ini. Saat ini bumi sedang dilanda pandemi corona, semua kegiatan ekonomi dibatasi, terutama kegiatan ekonomi. Banyak masyarakat yang susah, mengeluh kelaparan. Bersyukurnya adalah banyak orang yang mempunyai kemurahan hati, menyisihkan kekayaan miliknya untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Saya mengamini bahwa banyak sekali orang baik di bumi ini.

 

3.     Iri hati

Dalam KBBI, iri memiliki arti kurang senang melihat kelebihan orang lain, bisa berarti keberuntungan dan lain sebagainya. Iri hati berkaitan dengan dengan rasa ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain, dimana yang dimiliki orang lain tersebut bukanlah haknya. Iri hati juga bisa diartikan saat kita menginginkan orang lain mendapatkan kemalangan, karena tidak senang dengan kebahagiaan mereka.


Sifat iri hati ini tentu sering kita temui, entah di kehidupan nyata atau di film yang kita tonton di televisi. Iri hati bisa menyebabkan kedengkian, fitnah, hujatan, dan lain sebagainya yang mungkin bisa kita lihat pada tingkat elit juga secara nyata di perpolitikan Indonesia sekarang. Semua saling serang dan fitnah untuk memenangkan kelompoknya. Iri hati bisa dilawan dengan mengembangkan kebajikan dalam diri kita, yaitu kerendahan hati dan kebaikan hati. Kita bisa menanamkannya pada kehidupan sehari-hari, turut bahagia dengan keberhasilan orang lain, dan lain sebagainya.

 

4.     Kemarahan

Dalam KBBI, marah memiliki arti perasaan sangat tidak senang karena dihina maupun diperlakukan tidak sepantasnya. Sedangkan dalam Wikipedia, kemarahan yang dimaksud ke dalam dosa pokok ini adalah kemurkaan berupa keinginan untuk membalas dendam. Kemurkaan ini yang bisa menjadi masalah, karena kemarahan membuat kita tidak bisa mengontrol diri. Kita bisa saja melukai orang lain, melawan kebaikan, dan kemarahan tersebut merupakan dosa berat.

 

Kita harus bisa menanamkan kebajikan berupa kesabaran dalam hati kita. Sabar ketika dianggap sebelah mata, diperlakukan tidak pantas, dihina, dan sebagainya. Tentu sebagai manusia biasa sangat sulit untuk menahan perasaan marah. Saya pun begitu, namun saya selalu belajar marah dengan cara yang anggun, begitu saya suka menyebutnya. Marah dengan cara anggun adalah ketika saya dihina, luapan kemarahan dari dalam diri saya gunakan sebagai perbaikan diri. Saya tidak perlu menyangkalnya sekarang, suatu saat saya gunakan kesuksesan dan kebaikan hati untuk membuatnya menutup mulut dan tanpa menyakiti siapapun.

 

5.     Hawa nafsu

Dalam KBBI, hawa memiliki arti desakan hati dan keinginan keras untuk menurutkan hati, melepaskan marah, dan sebagainya. Hawa nafsu yang dimaksudkan di sini adalah hawa nafsu seksual, sering diartikan perbuatan cabul, dan sebagainya. Contohnya adalah zina, masturbasi, pornografi, perselingkuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. Kebiasaan buruk di luar batas kewajaran ini menyebabkan dosa berat.


Perjuangan melawan hawa nafsu cukup berat, karena banyak yang menyebutkan ini adalah kebutuhan biologis manusia. Tapi tentu bisa dilawan dengan kebajikan berupa kemurnian hati dan pengendalian diri. Sebagai seorang pria, berusaha lah menganggap wanita sebagai pendamping yang akan menemani dan menguatkan dalam menjalani hidup di dunia, bukan sebagai objek pemuas nafsu. Itulah kenapa wanita diciptakan dari tulang rusuk pria, karena harus dijaga. Sebagai seorang wanita, berusaha lah menjaga kesucian hati dan diri sendiri, juga tidak dengan sengaja mengundang hawa nafsu terhadap yang berbeda jenis. Semua memiliki peran dalam pemurnian hati dan pengendalian diri.

 

6.     Kerakusan

Dalam KBBI, rakus memiliki arti suka makan banyak dan ingin memperoleh lebih banyak daripada yang diperlukan. Sedangkan menurut Wikipedia, rakus memiliki arti perilaku menikmati kesenangan dan konsumsi berlebihan atas makanan, minuman dan lain sebagainya sampai titik pemborosan atau berlebihan. Kerakusan juga merupakan hasrat yang keliru terhadap makanan atau minuman. Kerakusan bisa membuat orang lain tidak mendapatkan makanan atau minuman yang selayaknya bisa mereka dapatkan.

 

Kebajikan yang harus kita kembangkan adalah penguasaan diri, kita berkuasa atas tubuh kita untuk mengatur dan menjaga setiap apa yang masuk dan keluar dari tubuh kita. Kita harus menjaga kontrol dari tubuh kita. Salah satu contohnya adalah dengan berpantang dan berpuasa. Tentu kita sudah mengenal istilah ini sejak kecil, dan sudah terbiasa dengannya. Sekarang kita tinggal berpuasa atau kontrol diri, menahan diri pada waktu yang dibutuhkan.

 

7.     Kemalasan

Dalam KBBI, malas memiliki arti tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Kemalasan seperti keburukan yang selalu menekan diri kita untuk tidak melakukan apapun. Tidak melakukan hal-hal baik, tidak mengerjakan kewajiban, dan lain sebagainya. Hidup kita akan menjadi tidak produktif dan berkutat pada hal-hal yang tidak penting. Ketika dipenuhi rasa malas, kita akan melewatkan banyak hal-hal baik, melewatkan berbagai kesempatan yang akan berpengaruh pada hidup kita maupun orang lain.

 

Tentu sifat malas atau kalau jaman sekarang bisa dibilang mager telah menjadi candu. Contohnya sering kita lihat postingan generasi rebahan yang menghiasi media sosial. Sedang sehat-sehat saja, bisa beraktivitas dengan baik, tapi tidak menggunakannya untuk hal-hal bermanfaat. Jika rebahan tapi tetap produktif bisa jadi tidak bermasalah, tetapi apabila berkutat pada hal sia-sia, tentu menjadi kerugian besar. Walau menjadi candu, kita bisa melawannya dengan kebajikan yaitu ketekunan. Kita bisa membaca banyak artikel bagaimana caranya mengatasi kemalasan.

 
Sekian penjelasan saya tentang tujuh dosa pokok manusia dan cara melawannya. Kita bisa belajar banyak dari tulisan ini. Motivasi saya selalu berbagi hal-hal seperti ini adalah menciptakan kebaikan untuk hidup saya sendiri dan orang lain. Jangan berhenti di kamu, sebarkan energi positif di sekitar kamu. Panjang umur hal-hal baik, sebarkan energi positif ke seluruh negeri, untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri. Salam hangat dari saya, semoga selalu bahagia hari ini.